Di tengah gempuran teknologi yang semakin pesat, SMP Negeri 1 Soppeng mengambil inisiatif untuk menghidupkan kembali budaya lokal “Ma Pa Tabe” sebagai langkah edukatif yang bertujuan menanamkan nilai saling menghargai di antara siswa.
Kepala SMP Negeri 1 Soppeng, Supriadi Usman, M.Pd, menekankan pentingnya melestarikan tradisi ini agar generasi muda dapat belajar menghormati yang lebih tua dan menghargai yang lebih muda.
Dikatakan bahwa praktik “Ma Pa Tabe” dimulai sejak pagi hari, di mana siswa diajarkan untuk menjabat tangan para guru saat memasuki gerbang sekolah. Selain itu, mereka juga diberi arahan untuk saling menghormati guru ketika berpapasan di lingkungan sekolah.
Tidak hanya itu, SMP Negeri 1 Soppeng juga memprioritaskan nilai-nilai kebersihan dan cinta lingkungan.
“Siswa diajari untuk memungut sampah yang mereka temui saat berjalan menuju kelas, sebagai cara praktis untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar,” ungkap Supriadi.
“Melalui inisiatif ini, kami berharap dapat membentuk karakter siswa yang tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga peka secara sosial dan peduli terhadap lingkungan,” tambah Supriadi penuh harap.
Dengan penerapan budaya “Ma Pa Tabe” yang dipadukan dengan kebiasaan cinta lingkungan, SMP Negeri 1 Soppeng berkomitmen untuk menciptakan pendidikan yang holistik dan berakar pada nilai-nilai positif.
“Ini adalah langkah nyata dalam menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki jiwa sosial yang tinggi,” tutupnya.