SoppengInfo – Kerja dari rumah alias work from home (WFH) tanpa sadar menambah waktu kerja. Orang sulit memisahkan waktu kerja dan non-kerja sehingga waktu banyak dihabiskan bersama gawai baik untuk mengetik atau virtual meeting.
Tak pelak keluhan datang termasuk nyeri di area punggung, leher, tangan hingga jari-jari tangan. Keluhan di jari tangan bisa mengindikasikan trigger finger.
“Ada yang bilang kebanyakan mengetik, bekerja dengan komputer di dunia modern ini belum bisa mengakibatkan angka trigger finger meningkat,” kata Rizky Priambodo Wisnubaroto, dokter spesialis bedah ortopedi, saat webinar bersama RSPI Group, Jumat (29/1).
Dia lanjut mengatakan, “Dari pengetahuan yang didapat sebelumnya kerja halus yang repetitif misal memasak cenderung mengalami trigger finger. Cuma kalau mau riil, pekerjaan yang banyak mengetik bikin trigger finger itu belum ada. Kita hati-hati saja, jangan terlalu ekstrem.”
Trigger finger pada dasarnya merupakan proses inflamasi akibat penggunaan jari-jari secara repetitif. Inflamasi menimbulkan nodul sehingga jari sulit diluruskan atau ditekuk akibat tendon terperangkap.
Hingga kini, trigger finger belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun sebenarnya dari aktivitas selama WFH bisa jadi faktor risiko trigger finger.
Untuk mencegah trigger finger, Rizky menyarankan untuk menyediakan waktu istirahat secara periodik. Artinya, ambil jeda tiap satu jam kerja misal, Anda mengetik artikel selama beberapa jam lalu diselingi istirahat tiap satu jam.
Apa yang bisa dilakukan selama istirahat?
Dokter yang berpraktik di RSPI Pondok Indah dan RSPI Puri ini menyarankan untuk melakukan peregangan jari maupun tangan. Peregangan jari dilakukan dengan menekan ujung-ujung jari tangan kanan dan tahan selama beberapa detik lalu lepas. Lakukan hal serupa pada jari-jari di tangan kiri.
Peregangan juga sebaiknya dilakukan pada tangan dengan meluruskan tangan, menempel pada dada ke arah kanan atau kiri dan tahan. Dia menambahkan untuk mengurangi keluhan nyeri tubuh selama WFH, Anda sebaiknya menyediakan tempat kerja dan alat kerja yang ergonomis.
“Faktor risiko trigger finger ini juga ada di orang dengan diabetes melitus (DM). Pada orang DM, diasosiasikan 5 kali lebih sering trigger finger. Jadi kontrol gula darah,” imbuhnya.
Dilansir: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210129200536-260-600184/tips-mencegah-jari-kaku-atau-trigger-finger-selama-wfh
