Screening Penyebab Anemia, status Gizi, Penyakit Menular dan Tidak Menular. PemberianTablet Tambah Darah Secara Rutin, Minimal 3 Bulan dan Kontrol HB setelah pengobatan. Edukasi tentang risiko melahirkan bayi stunting pada ibu hamil KEK dan Anemia.
Edukasi terkait mengatur Jarak kelahiran dan Ber-KB pasca Persalinan, Edukasi dampak rokok terhadap Kesehatan ibu dan anak serta pola konsumsi Ibu Hamil Intervensi yang dilakukan dengan sasaran Baduta / Balita adalah Pemetaan Faktor Resiko Stunting di setiap Desa dan Kelurahan Memastikan Kepesertaan BPJS.
Pelatihan Skrining Faltering Growth sebagai faktor risiko stunting bagi kader dan petugas kesehatan untuk penguatan fungsi POSYANDU. Penyediaan PKMK dan Pelatihan pembuatan susu Formula 100 untuk Kader Posyandu dan Tenaga Gizi Puskesmas. Rujukan ke RS untuk pemeriksaan/pelacakan penyakit penyerta atau penyebab stunting (cek darah rutin, foto thorax, tuberkulin, FT4 dan TSH). Hal ini dilaksanakan setelah 4 minggu penanganan Puskesmas.
Pendampingan keluarga berisiko oleh Tim Pendampingan Keluarga. Pemenuhan dan pemeratan Bantuan tunai bersyarat dan bantuan sosial pangan. Edukasi Gizi seimbang (kualitas MP-ASI diperhatikan) Pelatihan penggunaan Alat Antropometri bagi kader Posyandu. Petugas Gizi melakukan demo MP-ASI berkualitas di depan ibu menggunakan makanan berbahan pangan lokal padat energi dan Protein sampai ibu bisa.
Turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut Dandim 1423/ Soppeng, Wakapolres Soppeng, Wakil Ketua Pengadilan Agama Watansoppeng, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Soppeng, Technical Assistant Satgas Stunting Kabupaten Soppeng, Para Kepala SKPD Kabupaten Soppeng, Para Camat, Lurah dan Kepala Desa Se- Kabupaten Soppeng, Ketua Tim Pengerak PKK Kabupaten Soppeng, Ketua Bayangkari Kabupaten Soppeng, Tim Pakar Ahli Anak dan Kandungan, Dokter Ahli Gizi RSUD La Temmamala, Kepala Puskesmas Se-Kabupaten Soppeng, Para Penyuluh KB se Kabupaten soppeng