Dua hari terakhir, Sabtu dan Ahad (11-12/01) hujan terus mengguyur kabupaten Soppeng dan sekitarnya, beberapa desa pun mulai tergenang yang diakibatkan meluapnya air sungai sekitar serta curah hujan tinggi. Pantauan redaksi dari pukul 08.00 wita hari Ahad (12/01) hingga berita ini diterbitkan, air sudah menggenangi sedikitnya 11 desa/kelurahan di 4 kecamatan. Antara lain kecamatan Marioriawa, Donri-donri, Ganra, dan Liliriaja.
Kondisi terparah di kelurahan Kaca, Tellulimpoe, dan Batu-batu di kecamatan Marioriawa dan Desa Kessing serta Lalabata Riaja di Kecamatan Donri-donri. Sungai Batu-batu dan Kaca sudah tidak mampu lagi menampung luapan air yang semakin bertambah sehingga meluber ke pemukiman warga. Begitu pun halnya di sekitar Sungai Paddangeng.Kondisi ini mengakibatkan terputusnya jalur transportasi yang menghubungkan kabupaten Soppeng dan Sidrap akibat genangan air di badan jalan cukup tinggi.
[darsitek number=3 tag=”soppeng,banjir”]
Banjir kali ini juga mengakibatkan terendamnya beberapa fasilitas publik seperti sekolah, masjid, dan juga rumah warga. Ketinggian air bervariasi, antara 30 – 120 cm. Bahkan seperti yang beredar di sosial media, rumah warga hanyut di Madining, kelurahan Tellulimpoe.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Soppeng bersama tim langsung meninjau lokasi banjir di kecamatan Marioriawa sejak pagi tadi. Turut serta Kabid Sumber Daya Air, Kabid OP Irigasi dan Kabid Bina Marga. Di tempat lain beberapa tim teknis Dinas PUPR juga memantau kondisi banjir, antara lain di desa Belo kecamatan Ganra dan bendung Tobangko, kelurahan Salokaraja, kecamatan Lalabata.
Para personil UPTD Dinas PUPR sendiri telah disiagakan sejak pagi hari, diharapkan penanganan dan laporan secepatnya di daerah-daerah terdampak banjir.
Tim Pemkab dikoordinir oleh Bapak Sekda Soppeng, H. A. Tenrisessu. Bapak Bupati Soppeng yang tengah menjalankan ibadah umroh pun senantiasa memantau perkembangan bencana banjir ini dari kota Madinah melalui sosial media.
