Soppeng.info – Sebanyak 3.956 ijazah lulusan program sarjana dari Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT, mengalami kesalahan pengetikan pada nama dan nomor akreditasi institusi (NAI). Hal ini menimbulkan kendala serius bagi para alumni dalam proses pendaftaran sebagai CPNS, terutama mengingat saat ini terdapat lowongan pekerjaan yang tersedia.
Max Sanam, Rektor Undana, mengakui kejadian ini sebagai sebuah kelalaian atau human error yang mengakibatkan kesalahan pengetikan pada 3.956 ijazah lulusan sarjana di Undana. Namun, beliau menegaskan bahwa hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak mengambil tindakan.
Dalam penjelasan dari Wakil Rektor Bidang Akademik Undana, Prof. Annytha IR Detha, disebutkan bahwa kesalahan pengetikan ini menimpa 3.956 lulusan angkatan 2023 yang diwisuda pada bulan Juni dan September. Pada bulan Juni, sekitar 1.900 ijazah terkena dampak, sementara pada bulan September mencapai 2.056 ijazah. Semuanya mengalami salah penulisan akreditasi perguruan tinggi (PT).
Sebagai respons terhadap kejadian ini, Undana mengeluarkan surat keterangan pengganti akreditasi. Selain itu, mahasiswa juga diarahkan untuk mengunduh dokumen akreditasi perguruan tinggi yang benar di situs BAN PT jika diperlukan. Meskipun ijazah yang telah terbit dengan kesalahan penulisan tidak dapat diganti sesuai dengan aturan yang berlaku, namun ijazah tersebut tetap sah dengan adanya surat keterangan dari rektorat.
